PembaTIK 2023 Level 2 (Implementasi) | Modul | Paparan

Apa itu Duta Teknologi & Manfaatnya

Duta Teknologi adalah guru yang berhasil menyelesaikan PembaTIK sampai dengan level 4, dan terpilih menjadi peserta terbaik di setiap provinsi. Duta Teknologi menjadi inspirator praktik baik dalam pemanfaatan platform teknologi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di provinsi masing-masing.

Duta Teknologi juga dapat menjadi mitra dinas pendidikan sebagai Jangkar Teknologi Pendidikan Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.

Balai Layanan Platform Teknologi Kemendikbudristek

Selamat datang di Level 2 Program Bimbingan Teknis Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2023 dengan tema “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”

Pada level 2 ini, aktivitas Peserta PembaTIK 2023 akan menunjukkan bagaimana mengimplementasikan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, serta melaksanakan praktik baik pemanfaatan Platform Teknologi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.

Peserta PembaTIK 2023 akan mempelajari 4 modul dalam level 2, yaitu:

  • Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran digital
  • Penerapan model pembelajaran berbasis sumber belajar digital
  • Pengelolaan kelas teritegrasi TIK dalam pembelajaran, dan
  • Dasar-dasar pengembangan media pembelajaran berteknologi digital.
  • Peserta PembaTIK 2023 diharapkan dapat memahami konsep pemanfaatan TIK secara optimal seperti: 
  • memahami fungsi-fungsi sumber belajar digital terbuka berbasis TIK;
  • menyusun rancangan pembelajaran terintegrasi TIK;
  • memahami karakteristik dan potensi TIK dalam membelajarkan dan menciptakan lingkungan belajar;
  • menerapkan model pembelajaran berbantuan TIK
  • memanfaatkan TIK dalam pengelolaan pembelajaran seperti data, penilaian, dan lain-lain
  • memanfaatkan TIK untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar 
  • memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran; dan
  • memanfaatkan video pembelajaran berbasis TIK.

Dalam mengikuti Level 2 PembaTIK 2023, peserta harus mengikuti ketentuan berikut: 

  • Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target dari setiap modul
  • Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami objek yang akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan
  • Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan dicapai.
  • Melakukan aktivitas pembelajaran yang tertera pada modul.
  • Mengerjakan latihan dan Tes Akhir Modul (TAM)
  • Mengerjakan Tugas Akhir Level 2
  • Mengerjakan Ujian Akhir Level 2

Selamat mengikuti tahapan PembaTIK Level 2. Mari bersama-sama “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”

============================

Modul 5: Optimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21

============================

KEGIATAN BELAJAR 1: PENDEKATAN TPACK DALAM PEMBELAJARAN DIGITAL

TPACK dalam Pembelajaran Digital

Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat relevan di masa pembelajaran daring saat ini. Hal ini, karena pendekatan TPACK memadukan aspek pengetahuan (Knowledge/K), cara membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan materi pembelajaran sesuai bidang (Content/C) dengan TIK (Technology/T).

Pendekatan TPACK merupakan pendekatan yang dikembangkan dari pendekatan Pedagogy Content Knowledge (PCK) yang pertama kali dikenalkan oleh Shulman pada tahun 1986. Namun, pendekatan PCK tidak sekedar irisan atau gabungan pengetahuan tentang pedagogi dan penguasaan materi namun diperkuat oleh pengalaman-pengalaman guru.

Pada dasarnya, konsep pendekatan pembelajaran TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan: 

[Lihat Lampiran Gambar Domain TPACK dibawah]

Paket-paket pengetahuan ini saling bersinggungan dan menghasilkan irisan-irisan menjadi paket pengetahuan baru yang perlu dikembangkan guru dalam pembelajaran abad 21. Paduan TPACK yang baik akan menolong guru bisa mengajarkan materi tertentu dengan baik pula.

Penerapan TPACK dalam Pembelajaran Digital

Guru berperan sebagai fasilitator dan pengelola pembelajaran dengan menerapkan kemampuan pedagogis, teknologis, dan penguasaan substansi (konten) yang harus memadai. Selanjutnya silahkan Bapak/Ibu guru simak video berikut ini:

[Lihat Video Pembelajaran Abad 21 dengan Kerangka TPACK dibawah]

Tautan: https://www.youtube.com/watch?v=KyIO-3wl9J8

=============================================

KEGIATAN BELAJAR 2: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DIGITAL DALAM KURIKULUM MERDEKA

Melaksanakan dan Mengelola Pembelajaran Digital

Perlu Bapak Ibu guru ketahui bahwa pemanfaatan pembelajaran digital yang tepat dapat meningkatkan produktivitas aktivitas pembelajaran, jika guru menggunakan dasar-dasar pemanfaatan pembelajaran digital sebagai berikut: 

[Lihat Lampiran Gambar Dasar-Dasar Pemanfaatan Pembelajaran Digital dibawah]

Berikut adalah contoh strategi pembelajaran digital yang juga bisa diterapkan dengan tujuan menimbulkan kebermaknaan belajar, yaitu:

Ice breaker dan Opener 

Kegiatan ini tujuannya mengkondisikan peserta didik agar fokus pada pembelajaran. Guru perlu memberikan treatment berupa tindakan untuk membuat pembelajar aktif, sedikit permainan, memperlihatkan sesuatu yang menarik pembelajar. Dalam pembelajaran digital dilakukan misalnya dengan menayangkan gambar, video, atau aktivitas yang membuat peserta didik fokus dan siap untuk belajar.

Student Expedition 

Ketika peserta didik akan belajar melalui web, tujuan yang akan dicapai dan materi pembelajaran yang akan dipelajari sudah disajikan terlebih dulu. Ini merupakan semacam peta materi. Diperlukan pula deskripsi manfaat dan cara-cara atau petunjuk penggunaan sehingga tujuan dapat tercapai. Disajikan pula daftar aktivitas yang akan dilakukan oleh peserta didik selama belajar melalui web tersebut. 

PCT (Purposive Creative Thinking) 

Mengidentifikasi konflik atau masalah-masalah dalam kegiatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik yang dapat dipecahkan oleh peserta didik sendiri melalui fasilitas yang ada, misalnya discussion forum atau chatting. 

P2P (Peer to Peer interaction) 

Penggunaan metode kooperatif dalam kegiatan pembelajaran di web. Hal ini ada kaitannya dengan kegiatan sebelumnya yaitu upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik yang dicari solusinya melalui diskusi forum. 

Streaming Expert 

Tidak semua masalah yang dihadapi oleh peserta didik dapat dipecahkan sendiri atau didiskusikan dengan teman lain, kadang diperlukan juga pendapat dari para ahli/pakar melalui kegiatan video conference atau sekedar melihat video yang sudah tersedia di LMS. Pada kegiatan ini dimungkinkan juga terjadi diskusi antara peserta didik dengan ahli/pakar. Jika web menggunakan sistem sinkronus maka hal ini sangat mungkin terjadi. 

Mental Gymnastic 

Peserta didik melakukan kegiatan brainstorming atau kegiatan curah pendapat yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Peserta didik mengumpulkan sejumlah topik yang menarik perhatiannya untuk kemudian didiskusikan dan disampaikan kepada peserta didik lainnya.

Download Modul 5

https://drive.google.com/file/d/1jIlB0DMNb6jZhiNWaWCPkwMbSa7IByku/view?usp=drive_web&authuser=0

Download Paparan Modul 5

https://drive.google.com/file/d/1Dp3aZz0tf17rDHFAOK56X_SV66wd8FWW/view?usp=drive_web&authuser=0

============================

Modul 6: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Sumber Belajar Digital

============================

KEGIATAN BELAJAR 1: PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DIGITAL

Sumber Belajar Digital untuk mewujudkan Merdeka Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang memungkinkan atau dapat menyebabkan terjadinya kegiatan belajar atau pembelajaran. Dalam buku Media Pendidikan edisi revisi 2020 karangan Arif S Sadiman, disebutkan bahwa sumber belajar dapat dikelompokkan pada tiga kategori, yaitu orang (guru, dosen, widyaiswara, pamong, tutor, fasilitator, dll), media (cetak dan non cetak, termasuk elektronik dan internet), dan lingkungan. Lingkungan sebagai sumber belajar bisa berupa sesuatu yang memang dirancang sebagai bahan belajar, dapat juga sesuatu yang tidak dirancang untuk belajar, tetapi dapat digunakan untuk belajar baik secara online maupun offline untuk mewujudkan merdeka belajar.

Platform Merdeka Mengajar

Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Untuk mengakses fitur/menu yang ada di dalam platform Merdeka Mengajar, pengguna perlu masuk (login) dengan Akun Pembelajaran (belajar.id). Penerapan Kurikulum Merdeka didukung oleh platform Merdeka Mengajar yang dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Saat ini, platform Merdeka Mengajar memiliki fitur/menu yang dapat membantu pengembangan kompetensi guru dan menunjang kegiatan belajar mengajar. Di antaranya adalah: 

Tentang Kurikulum Merdeka, yang berisi informasi pengenalan prinsip dasar dan konsep pembelajaran paradigma baru yang berpusat pada murid, serta informasi penerapan kurikulum dengan mempelajari profil pelajar pancasila dan capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.

Asesmen Murid, yang berisi kumpulan paket soal asesmen diagnostik berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu, untuk membantu Anda mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid.

Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Anda, seperti bahan ajar, modul ajar, dan modul projek. 

Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar Anda bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. 

Komunitas, yang berisi berbagai macam komunitas belajar di seluruh Indonesia dan dapat digunakan guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar juga diskusi bersama dengan guru lainnya. 

Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi Anda sebagai tenaga pendidik. 

[Lihat Lampiran Gambar Tampilan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dibawah]

=====================

KEGIATAN BELAJAR 2: MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SUMBER BELAJAR DIGITAL UNTUK PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI

Transformasi di dunia Pendidikan telah mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman era digitalisasi teknologi terlebih pasca pandemi covid-19. Untuk menjawab perubahan tersebut, Pemerintah merancang sebuah kurikulum yang saat ini kita sebut Kurikulum Merdeka. Sesuai dengan isi Kepmendikbudristek No. 262 Tahun 2022, Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) yang isinya menjelaskan   Kehadiran kurikulum ini sebagai wujud upaya memperbaiki sistem Pendidikan di Indonesia dengan mengutamakan nilai-nilai  Pancasila dan kearifan lokal. 

Peserta Pembatik 2023, menurut Anda jika dalam sebuah kelas ada beraneka ragam karakter peserta didik maka mereka juga pasti memiliki beragam kebutuhan belajar. Kebutuhan belajar yang seperti apa dapat difasilitasi oleh guru dan bagaimana caranya?

Tomlinson (2001) menyampaikan bahwa kebutuhan belajar peserta didik, dibagi berdasarkan 3 aspek.  Ketiga aspek tersebut adalah:

 Kesiapan belajar (readiness) peserta didik

Kesiapan belajar yang dimaksud adalah kemampuan si peserta didik untuk memahami materi baru, apakah pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya cocok dengan pengetahuan yang akan diajarkan

 Minat peserta didik 

minat belajar adalah kemauan yang mengarahkan seseorang untuk merespons situasi atau objek tertentu sesuai dengan keinginannya. Minat belajar merupakan salah satu pendukung penting bagi peserta didik agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Profil belajar peserta didik

Aspek profil belajar akan mengacu pada bagaimana cara individu untuk belajar paling baik sehingga mendapatkan kesempatan untuk belajar secara natural dan efisien. Ada beberapa faktor terkait profil belajar peserta didik yaitu preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh budaya, preferensi gaya belajar (Auditori, Visual, Kinestetik) serta preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk.

Oleh sebab itu, ada tiga jenis pilihan strategi dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk ( Thomlinson 2001: 72-85).

Diferensiasi konten adalah cara guru memfasilitasi peserta didik untuk mencari sumber belajar sesuai dengan  materi ajar yang dipelajari. Langkah yang dapat  guru lakukan adalah  menyediakan konten- konten sumber belajar yang variatif seperti sumber belajar digital dari Platform Merdeka Mengajar. Untuk pemahaman lebih jelas terkait penerapan diferensiasi konten dalam pembelajaran, Bapak/Ibu silahkan link berikut : https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video?id=87&video=5N6JATYPdzk

Diferensiasi proses adalah  bagaimana peserta didik  menggali informasi pada  materi ajar  yang dipelajari baik secara mandiri atau kelompok melalui kegiatan yang bertahap.  Kegiatan ini dapat diawali dengan memberikan pertanyaan pemantik, mengembangkan kegiatan bervariasi dan menggunakan pengelompokan yang fleksibel. Untuk pemahaman lebih jelas terkait penerapan diferensiasi proses dalam pembelajaran, Bapak/Ibu silahkan klik link berikut : https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video?id=87&video=AB80RuCyPUw


Diferensiasi produk, yaitu berupa hasil akhir pembelajaran yang kita harapkan dari peserta didik, dengan memberikan tantangan atau keragaman variasi serta memilih produk apa yang diminatinya.  Untuk pemahaman lebih jelas terkait penerapan diferensiasi produk dalam pembelajaran, Bapak/Ibu silahkan klik link berikut:

https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video?id=87&video=T-kQWFyaeww

Dari uraian ini, Prinsip pembelajaran terdiferensiasi dapat diterapkan oleh guru dengan melakukan pemetaan akan kebutuhan belajar murid. Guru harus mampu menganalisis kesiapan belajar peserta didiknya. salah satu caranya adalah dengan melaksanakan asesmen formatif awal. Asesmen ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan awal si peserta didik terkait topik/ mata pelajaran yang diajarkan. Bapak/Ibu peserta pembatik 2023, masih bingung dengan contoh asesmen awal itu bagaimana bentuk dan tahapan pelaksanaannya? Silahkan klik link berikut untuk melihat contoh asesmen awal:  https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video?id=88&video=31XdQwTPR9k

Untuk memudahkan pemahaman peserta terkait penerapan pembelajaran terdiferensiasi ini dalam kelas, silahkan simak video berikut melalui link berikut

[Lihat Lampiran Video Contoh pembelajaran menggunakan prinsip pembelajaran Terdiferensiasi dibawah]

Tautan: https://youtu.be/6Bxb3_N0EzM

Unduh Modul 6: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Sumber Belajar Digital

https://drive.google.com/file/d/1CFRuL28V8R8WVTrF2hX33djIEauRhVzg/view?usp=drive_web&authuser=0


Unduh Paparan Modul 6: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Sumber Belajar Digital

https://drive.google.com/file/d/1rYQRsmYjge-wVvhm76c4oFCopxB-tqN5/view?usp=drive_web&authuser=0

============================

Modul 7: Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran

============================

KEGIATAN BELAJAR 1: LINGKUNGAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN

Ada dua model lingkungan belajar yaitu lingkungan belajar luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Jaringan yang dimaksud mengacu pada jaringan konektivitas, yaitu intranet maupun internet. Pembelajaran luring dapat diartikan sebagai kegiatan secara tatap muka langsung di mana pembelajaran dilaksanakan tanpa konektivitas internet. Sementara pembelajaran daring sering diartikan sebagai kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet untuk komunikasi dan proses belajarnya.

Lingkungan Belajar Secara Luring

Lingkungan belajar secara luring dapat diartikan bahwa lingkungan belajar dengan media yang mana tidak menggunakan jaringan internet. Sistem pembelajaran luring biasanya dalam pembelajaran dapat memakai media seperti televisi, radio, modul belajar, bahan cetak, benda replika, maupun media belajar dari lingkungan sekitar. Diperlukan sarana dan prasarana yang baik untuk kenyamanan belajar pada sistem luring. Misalkan dalam pembelajaran IPA, diperlukan laboratorium lengkap dengan alat dan bahan yang dapat menunjang kegiatan praktikum secara langsung.


[Lihat Lampiran Gambar Contoh Lingkungan Belajar Secara Luring dibawah]

Lingkungan Belajar secara Daring

Lingkungan belajar dalam pembelajaran daring merupakan lingkungan yang mendukung kegiatan belajar tanpa melakukan tatap muka, dengan memanfaatkan konektivitas atau jaringan internet dan platform teknologi yang mendukung. Berbagai bentuk materi pelajaran dapat diakses secara daring, begitu pula cara komunikasi dan evaluasinya. Peserta didik akan memperoleh kesempatan untuk eksplorasi sumber belajar yang luas dari database di internet, dan mereka akan memiliki kesempatan adaptasi TIK lebih banyak.


[Lihat Lampiran Gambar Contoh Lingkungan Belajar Secara Daring dibawah]

Mengenal Aplikasi LMS

LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan secara daring (terhubung ke internet), e-learning dan materi-materi pelatihan dan semua itu dilakukan dengan daring (Ellis dalam Anggariawan, 2019). LMS digunakan untuk membuat materi pembelajaran daring berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya.  LMS sering disebut juga dengan platform e-learning atau learning content management system (LCMS). Berikut ada beberapa contoh LMS yang bisa Peserta PembaTIK coba, di antaranya: Moodle, Schoology, Dokeos, ATutor, Google Classroom dan Microsoft Team.

======================================

KEGIATAN BELAJAR 2: PENGELOLAAN KELAS TERINTEGRASI TIK SESUAI LINGKUNGAN BELAJAR

Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK

Penekanan utama mengintegrasikan TIK sebenarnya adalah bukan pada kecanggihan teknologi yang digunakan, tetapi pada strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan-keterampilan abad 21 melalui pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student-centered learning activities). Ada beberapa metode yang disarankan untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21 dengan memanfaatkan TIK sebagai pendukungnya. Beberapa metode tersebut adalah (1) Resources-based learning; (2) Case/problem-based learning; (3) Simulation-based learning; (4) Colaborative-based learning. Bagaimanakah karakteristik dari metode-metode tersebut? Silahkan pahami melalui referensi berikut:


Referensi Jurnal Teknodik Kemendikbud: Mendorong Penerapan E-Learning di Sekolah

https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/download/417/265/1001


Memilih media pembelajaran yang sesuai juga perlu mempertimbangkan kriteria umum atau faktor-faktor antara lain kesesuaian dengan: tujuan, materi, karakteristik peserta didik, teori, gaya belajar, dan fasilitas yang tersedia, (Waluya, 2011, p. 92). 

Untuk berhasil dalam pengelolaan kelas terintegrasi TIK, terdapat beberapa tips dan rekomendasi yang dapat diterapkan, berikut beberapa tipsnya:

Guru perlu terlibat dalam pengembangan profesional terkait TIK, mengikuti pelatihan dan workshop yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi.

Guru perlu tetap fleksibel dan siap mengadaptasi perubahan teknologi yang terjadi, sehingga dapat memanfaatkannya secara efektif dalam pembelajaran.

Libatkan peserta didik dalam pemilihan dan penggunaan TIK, melibatkan mereka dalam mengeksplorasi dan memilih perangkat serta aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 

Lakukan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan TIK secara berkala, dengan mengumpulkan umpan balik dari peserta didik dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Kolaborasi dengan rekan guru dan pihak terkait seperti IT support dapat membantu dalam mendapatkan dukungan dan pemecahan masalah terkait dengan pengelolaan kelas terintegrasi TIK.

Langkah-langkah di atas dapat menjadi referensi untuk menerapkan pembelajaran terdiferensiasi agar peserta didik semakin termotivasi untuk belajar. Peserta PembaTIK, selain beberapa langkah tersebut, ada beberapa ide praktik baik yang dapat menginspirasi penerapan pembelajaran terdiferensiasi. Peserta dapat mengaksesnya melalui tautan berikut ini:


Referensi Enam Cara Sederhana Melakukan Pembelajaran Terdiferensiasi

https://guru.kemdikbud.go.id/cerita-praktik/jkL6KB0Mzv


Referensi Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Data

https://guru.kemdikbud.go.id/cerita-praktik/3bV0Bg6ZKR


Unduh Modul 7: Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran

https://drive.google.com/file/d/1TU78tdorW4rmz3jzjuaq79iN8OsLrZZ3/view?usp=drive_web&authuser=0


Unduh Paparan Modul 7: Pengelolaan Kelas Terintegrasi TIK dalam Pembelajaran

https://drive.google.com/file/d/15PvyroXC7KrELofzL6XjdbGtI72OkvmF/view?usp=drive_web&authuser=0

============================

Modul 8: Dasar-Dasar Pengembangan Media Pembelajaran Berteknologi Digital

============================

KEGIATAN BELAJAR 1: JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL

Media pembelajaran berteknologi digital merupakan media pembelajaran yang canggih atau menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang tidak asing bagi peserta didik untuk dapat meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi berperan sangat penting dalam pengembangan media pembelajaran saat ini.

Peserta PembaTIK 2023, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari media pembelajaran berteknologi digital menurut Arsyad (2013:33) yaitu:

[Lihat Lampiran Gambar Ciri-ciri Media Pembelajaran Digital dibawah]

Dalam pembelajaran di masa sekarang ini, Bapak dan Ibu hebat pasti setuju bahwa penggunaan media pembelajaran berteknologi digital memang sangat tepat. Karena dapat disimpan, diakses oleh siapa pun, kapan pun dan di mana pun, lebih efisien dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Secara umum, manfaat dari penggunaan media pembelajaran berteknologi digital dalam pembelajaran yaitu:

Guru dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah walaupun tidak bertatap muka secara langsung

Peserta Didik dapat berperan sebagai pemberi pesan, sehingga guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar

Pembelajaran dapat terjadi secara sistematik sehingga guru dapat menilai perkembangan peserta didik

Meningkatkan interaksi dan kolaborasi dalam pembelajaran

Membantu peserta didik untuk dapat mengekplorasi diri dan menggali informasi dari berbagai sumber dalam proses pembelajaran (berpikir kritis)

Lebih efisien karena materi pembelajaran dapat disimpan, diakses kapan saja, dimana saja oleh siapa saja

Proses belajar menjadi lebih kreatif dan inovatif

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik

Berikut ini adalah jenis-jenis media pembelajaran berteknologi digital yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh pendidik, diantaranya:

  • Multimedia Interaktif
  • Digital Video dan Animasi
  • Media Audio atau Podcast
  • Augmented Reality (AR)
  • Virtual Reality (VR)
  • Game Edukasi

==============================

KEGIATAN BELAJAR 2: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL


Mengapa media diperlukan dalam pembelajaran? Salah satu alasannya adalah untuk mengatasi timbulnya berbagai keterbatasan dalam aktivitas belajar-mengajar. Media diperlukan sebagai sarana penyampai informasi (materi pelajaran) yang disampaikan oleh pendidik kepada audience (peserta didik). Pembelajaran tidak akan optimal tanpa adanya media sebagai perantara informasi yang merujuk langsung pada inti permasalahan. Dengan demikian, media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari seorang pendidik kepada peserta didiknya, supaya dapat memberikan rangsangan pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta motivasi perserta didik, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. (Nurdyansyah, 2019). 

Memilih media pembelajaran yang sesuai juga perlu mempertimbangkan kriteria umum atau faktor-faktor antara lain kesesuaian dengan: tujuan, materi, karakteristik peserta didik, teori, gaya belajar, dan fasilitas yang tersedia, (Waluya, 2011, p. 92). 


[Lihat Lampiran Gambar Kriteria Pemilihan Media dibawah]


Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran ber-diferensiasi menjadi salah satu pendekatan yang diimplementasikan. Tentunya, dengan perbedaan karakter peserta didik mulai dari sisi karakter peserta didik berdasarkan usia, karakter fisik, sosial, emosional, hingga sampai perbedaan gaya belajar, akan mempengaruhi bagaimana seorang pendidik mampu memilih jenis media pembelajaran yang tepat. 

Salah satu video pemanfaatan media pembelajaran digital yang terdapat pada Fitur Video Inspirasi Platform Merdeka Mengajar adalah bagaimana memanfaatkan Microsoft Sway untuk storytelling. 


[Lihat Lampiran Video Digital Storytelling Bersama Microsoft Sway dibawah]

Tautan: https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video/?id=75&video=tyD4CMcLanw 


Berbagai video materi pembelajaran juga ditayangkan melalui channel YouTube Televisi Edukasi. Peserta PembaTIK 2023 dapat juga memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di channel YouTube Televisi Edukasi.

 

[Lihat Lampiran Video Contoh Media berbasis video yang terdapat di Channel Televisi Edukasi dibawah]

Tautan: https://www.youtube.com/watch?v=vjuRvLKrQh8

=============

Modul 8: Dasar-Dasar Pengembangan Media Pembelajaran Berteknologi Digital

https://drive.google.com/file/d/1ctlPTUYBqyw9ZRrJeubp69m7STupEtCT/view?usp=drive_web&authuser=0


Paparan Modul 8: Dasar-Dasar Pengembangan Media Pembelajaran Berteknologi Digital

https://drive.google.com/file/d/1dpkHf-adkFtKrQoPwBKg1bWhmr02DVJQ/view?usp=drive_web&authuser=0


Ketentuan Tugas Akhir PembaTIK Level 2: Implementasi


Mengirimkan Video Praktik Pembelajaran pemanfaatan Platform Teknologi melalui fitur Bukti Karya di PMM


Bukti Karya merupakan tempat mendokumentasikan karya Guru dan Tenaga Kependidikan. Karya yang dibuat menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun tenaga kependidikan. Karya yang telah disimpan ke Bukti Karya dapat diakses oleh rekan sejawat melalui tautan yang Anda bagikan.

Melalui Bukti Karya, Anda dapat:

Menyimpan dan mengelola rekam jejak dalam melaksanakan tugas utama, sebagai penunjang dalam pengembangan diri dan karier.

Berbagi karya dengan rekan sejawat agar saling belajar dan menginspirasi.

Memberi dan menerima umpan balik agar dapat saling belajar praktik baik, serta bertukar ide atau pikiran.

Menemukan berbagai karya rekan pendidik dari seluruh Indonesia yang dapat dijadikan inspirasi untuk meningkatkan kompetensi.

Kategori Karya yang dipilih adalah Praktik Pembelajaran. Karya tersebut merupakan video rekaman proses pembelajaran antara guru dengan murid yang memanfaatkan platform teknologi Kemendikbudristek melalui tatap muka maupun jarak jauh.

Untuk Guru: Video Praktik Pembelajaran

Untuk Dinas & Tenaga Kependidikan lainnya: Video Microteaching (tanpa menampilkan visual murid)


Video Platform Merdeka Mengajar | Cerita Guru Menggunakan Menu Bukti Karya

Tautan: https://youtu.be/lGbYDgu3Y6M

============================

Tugas Akhir PembaTIK Level 2

============================

Tata Cara pengerjaan Tugas Akhir PembaTIK 2023 Level 2:

1. Rekam video pembelajaran

Pastikan video pembelajaran yang akan direkam termasuk dalam kriteria dan ketentuan video Bukti Karya. Dalam pembuatan karya di Bukti Karya, harap perhatikan kriteria dan ketentuan berikut: 

Konten video menampilkan peserta yang bersangkutan saat melakukan praktik pembelajaran.

Video yang menampilkan wajah dan identitas murid WAJIB mendapatkan surat persetujuan dari wali murid terkait. Prinsip ini didasarkan pada perlindungan anak dalam media sebagaimana tertulis di Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Isi karya video tidak memuat unsur SARA, pornografi, ujaran kebencian, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Karya bukan merupakan hasil plagiasi karya orang lain. Pada karya video harap cantumkan kredit apabila menggunakan musik atau gambar karya pihak lain. 

Pastikan gambar dan suara di dalam video dapat terlihat dan terdengar dengan jelas.

Durasi video maksimal 7 menit.

Video menggunakan opening bumper yang dapat diunduh melalui tautan berikut: https://s.id/openingbumperpembatik 

2. Unggah video ke channel YouTube Anda

Unggah video yang telah direkam ke channel YouTube Anda. Saat ini, Anda hanya dapat mengimpor/menyimpan karya video ke Bukti Karya melalui YouTube. Lihat caranya di sini.

Tautan: https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/7224510281881-Mengunggah-Video-ke-Channel-YouTube


3. Hubungkan akun YouTube Anda ke platform Merdeka Mengajar

Sebelum mengimpor/menyimpan karya ke Bukti Karya, Anda perlu menghubungkan akun YouTube Anda ke platform Merdeka Mengajar. Lihat caranya di sini.

Tautan: https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/7239781150233


5. Simpan video ke Bukti Karya

Pastikan Anda melengkapi rincian video seperti judul, deskripsi (berisi ringkasan video disertai tagar #PembaTIK2023). Ikuti petunjuk cara menyimpan/mengimpor karya video ke Bukti Karya. Lihat cara lengkapnya disini.

Tautan: https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/7223743714329


Unggah bukti karya ke 

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScUj0fnnShLms8lFIEXwvXDD0i83cfBTBGqXNU_zlkuPRxEOw/viewform?authuser=0

============================

Ujian Akhir PembaTIK Level 2

============================

Ujian Akhir dapat dikerjakan pada tanggal 22 s.d 23 Agustus 2023

Post a Comment

Previous Post Next Post
Pak Guru Judin

Subscribe Ya ^_^