Modul Ke-2 : C3.4.Rancang Bangun
Jaringan
Kegiatan
Belajar 1 : Terminologi Dasar Jaringan
Kegiatan
Belajar 2 : Pengalamatan IP dan Subnet Mask
Kegiatan
Belajar 3 : Interaksi Server dan Client
Kegiatan
Belajar 4 : Perencanaan Jaringan
KegiatanBelajar 5 : Struktur Pengalamatan
Kegiatan Belajar 1 : Terminologi Dasar Jaringan
PENGENALAN TERMINOLOGI JARINGAN,
ANTARMUKA DAN PROTOKOL
Pemahaman dasar mengenai jaringan adalah
sesuatu yang sangat penting bagi seorang admin pengelola server. Bukan
saja penting untuk membuat kinerja server yang baik, namun juga penting
untuk membuat suatu diagnosa berbagai masalah teknis terkait kinerja server.
Artikel berikut ini akan menyajikan
perihal-perihal mendasar mengenai berbagai konsep umum jaringan. Kita akan
mendiskusikan terminologi dasar, protokol-protokol umum serta berbagai
karakteristik dan tanggung jawab berbeda-beda dari berbagai lapisan jaringan.
Informasi-informasi yang disajikan tidak
bergantung pada sistim operasi tertentu, namun tetap dapat membantu Anda
untuk mengimplementasikan berbagai fitur dan layanan yang memanfaatkan
jaringan pada server Anda.
ISTILAH-ISTILAH JARINGAN
Sebelum kita membicarakan jaringan secara
lebih mendalam, berikut ini berbagai istilah yang akan Anda temui dalam artikel
ini, juga dalam berbagai tulisan lainnya yang mengulas mengenai jaringan.
Istilah-istilah berikut ini akan banyak
digunakan pada informasi-informasi lebih lanjut terkait.
·
Koneksi / Sambungan / Connection:
Dalam jaringan, koneksi (connection)
mengacu pada potongan-potongan informasi terkait yang ditransfer
melalui jaringan. Koneksi dibuat sebelum transfer data (mengikuti prosedur yang
tercantum dalam protokol) dan kemudian didekonstruksi pada akhir transfer data.
·
Paket / Packet: Sebuah paket adalah, secara umum, unit
paling dasar yang ditransfer melalui jaringan. Ketika berkomunikasi melalui
jaringan, paket diibaratkan amplop yang membawa data Anda (dalam bentuk
potongan-potongan) dari satu titik ke titik yang lain.
Paket memiliki bagian header
yang berisi informasi mengenai paket itu sendiri termasuk sumber dan
tujuan, timestamps, hop jaringan, dll. Bagian utama dari sebuah
paket adalah berisi data aktual yang sedang ditransfer. Hal ini kadang-kadang
disebut sebagai tubuh atau payload.
·
Antarmuka Jaringan / Network Interface: Sebuah antarmuka
jaringan dapat merujuk ke segala jenis antarmuka perangkat lunak hingga ke
perangkat keras jaringan. Misalnya, jika Anda memiliki dua kartu jaringan di
komputer Anda, Anda dapat mengontrol dan mengkonfigurasi setiap antarmuka
jaringan yang terkait dengan mereka secara individu.
Sebuah antarmuka jaringan dapat
dihubungkan dengan perangkat fisik, atau mungkin menjadi representasi dari
sebuah antarmuka virtual. Contohnya adalah Perangkat "loopback"
yang merupakan antarmuka virtual ke mesin lokal.
·
LAN: LAN singkatan dari "Local Area Network
~ jaringan area lokal". Ini mengacu pada jaringan atau bagian dari
jaringan yang tidak dapat diakses publik dari jaringan internet yang lebih
besar. Sebuah jaringan di rumah atau kantor adalah contoh dari sebuah LAN.
·
WAN: WAN adalah singkatan dari "Wide Area Network ~
jaringan area yang lebih luas". Ini berarti jaringan yang jauh lebih luas
daripada LAN. WAN adalah istilah yang relevan secara umum untuk menggambarkan
jaringan yang besar dan tersebar, dan biasanya dimaksudkan sebagai
internet secara keseluruhan.
Jika suatu antarmuka terhubung ke dalam
WAN, umumnya diasumsikan dapat diakses melalui internet.
·
Protokol / Protocol: adalah seperangkat aturan dan
standar-standar berupa bahasa yang digunakan suatu perangkat untuk
berkomunikasi. Ada sejumlah besar protokol yang digunakan secara luas di
jaringan, dan mereka sering diimplementasikan dalam lapisan yang berbeda.
Beberapa protokol tingkat rendah adalah
TCP, UDP, IP, dan ICMP. Beberapa contoh akrab protokol lapisan aplikasi - dibangun
di atas protokol yang lebih rendah - adalah HTTP (untuk mengakses
konten web), SSH, TLS / SSL, dan FTP.
·
Port: adalah alamat pada suatu mesin yang
dapat dikaitkan dengan bagian tertentu dari perangkat lunak. Ini bukan
antarmuka fisik atau lokasi, tetapi memungkinkan server Anda untuk dapat
berkomunikasi menggunakan lebih dari satu aplikasi.
·
Firewall: adalah sebuah program yang menentukan
diijinkan tidaknya lalu lintas yang datang ke dan keluar server. Firewall
biasanya bekerja dengan menciptakan aturan untuk jenis lalu lintas dapat
diterima pada suatu port. Umumnya, firewall memblokir port yang tidak
digunakan oleh aplikasi tertentu pada server.
·
NAT: singkatan dari Network Address Translation. Ini
adalah cara untuk menerjemahkan permintaan yang masuk ke dalam suatu routing
server untuk ke perangkat yang relevan atau server dalam LAN. Hal ini
biasanya diterapkan pada LAN fisik sebagai cara untuk
meneruskan permintaan melalui satu alamat IP ke server backend yang
diperlukan.
·
VPN: adalah singkatan dari Virtual Private Network. Ini
adalah sarana penghubung pada suatu LAN yang terpisah melalui jaringan
internet dan tetap menjaga privasi. Ini digunakan sebagai sarana
penghubung sistem remote yang seolah-olah masih berada
dalam jaringan lokal, seringkali digunakan untuk alasan keamanan.
Ada banyak istilah lainnya yang mungkin
Anda temui. Kami hanya akan menjelaskan istilah-istilah lain jika diperlukan
dan sesuai dengan topiknya. Saat ini, Anda sebaiknya memahami beberapa hal
dasar serta konsep tingkat tinggi yang akan memungkinkan kita untuk
membahas lebih dalam topik-topik yang akan datang.
LAPISAN JARINGAN / NETWORK LAYERS
Sementara jaringan sering dibahas dalam
hal topologi secara horisontal di antara host, dalam pelaksanaannya
dilapisi dalam bentuk lapisan vertikal di seluruh komputer atau
jaringan.
Ada beberapa teknologi dan protokol yang
dibangun di atas satu sama lain dalam rangka untuk komunikasi yang berfungsi
lebih mudah. Setiap berturut-turut, lapisan yang lebih tinggi
menggambarkan data mentah lebih sedikit, dan membuatnya lebih mudah untuk
digunakan bagi aplikasi dan pengguna.
Hal ini juga memungkinkan Anda untuk
memanfaatkan lapisan bawah dengan cara baru tanpa harus meluangkan waktu
dan energi untuk mengembangkan berbagai protokol dan aplikasi yang menangani
jenis-jenis lalu lintas data.
Bahasa yang kita gunakan untuk
membicarakan tentang masing-masing skema lapisan adalah bervariasi
tergantung pada model mana yang digunakan. Dan terlepas dari model yang
digunakan untuk membahas lapisan, jalur data selalu sama.
Sebagaimana data dikirim dari
suatu mesin, hal ini dimulai dari bagian atas tumpukan / lapisan dan
difilter ke bawah. Pada lapisan terendah, transmisi yang sebenarnya ke
komputer lain juga terjadi. Pada titik ini, data mengalami perjalanan
balik melalui lapisan komputer lain.
Setiap lapisan memiliki kemampuan untuk
menambahkan "wrapper" sendiri pada seluruh data yang
diterima dari lapisan yang berdekatan, yang akan membantu lapisan yang datang
setelah memutuskan apa yang harus dilakukan dengan data bila dilewatkan.
MODEL OSI
Secara historis, salah satu metode yang
membicarakan tentang beberapa lapisan jaringan komunikasi yang
berbeda adalah model OSI. OSI singkatan dari Open System Interconnect.
Model ini mendefinisikan tujuh lapisan
terpisah, yaitu:
·
Aplikasi (application): Lapisan aplikasi adalah lapisan yang
paling sering berinteraksi dengan pengguna dan aplikasi-pengguna.
Komunikasi jaringan dimaksudkan dalam hal ketersediaan sumber daya, mitra
berkomunikasi, dan sinkronisasi data.
·
Presentasi (presentation): Lapisan presentasi bertanggung
jawab untuk memetakan sumber daya dan mmbuat konten. Hal ini digunakan
untuk menerjemahkan data jaringan tingkat yang lebih rendah menjadi data yang
diharapkan oleh aplikasi.
·
Sesi (session): Lapisan sesi adalah pengendali koneksi.
Yaitu membuat, mengelola, dan menghentikan koneksi antar node dengan
cara terus-menerus.
·
Transport: Lapisan transport bertanggung
jawab untuk menangani lapisan di atasnya menjadi suatu koneksi yang dapat
diandalkan. Yang dimaksud dengan koneksi yang dapat diandalkan adalah
kemampuan untuk memverifikasi dan memastikan bahwa suatu data yang
diterima di ujung lain dari koneksi adalah tetap utuh.
Lapisan ini dapat mengirim ulang
informasi yang telah berkurang atau rusak dan mendapatkan status
penerimaan data ke komputer remote.
·
Jaringan / Network: Lapisan jaringan digunakan untuk meneruskan
data (route) di antara node yang berbeda pada suatu jaringan.
Mereka menggunakan alamat-alamat untuk dapat membedakan ke komputer
mana informasi dikirim. Lapisan ini juga dapat memecah pesan dengan
ukuran besar menjadi potongan-potongan kecil untuk kemudian
disusun kembali di tujuan akhir.
·
Data Link: Lapisan ini diimplementasikan sebagai
metode membangun dan mempertahankan koneksiyang dapat diandalkan di antara node
atau perangkat yang berbeda pada suatu jaringan menggunakan koneksi fisik yang
ada.
·
Physical: lapisan fisik bertanggung jawab dalam
hal menangani perangkat fisik yang sebenarnya yang digunakan untuk membuat
koneksi. Lapisan ini melibatkan aplikasi terbuka yang mengelola koneksi
fisik sebagaimana halnya perangkat keras itu sendiri (seperti Ethernet).
Seperti yang Anda lihat, ada banyak
lapisan yang berbeda yang dapat dibahas berdasarkan kedekatan mereka dengan hardware
dan fungsionalitasnya.
TCP/IP MODEL
Model TCP / IP lebih dikenal sebagai
protokol internet, merupakan model yang layering lain yang lebih
sederhana dan telah diadopsi secara luas. Model ini mendefinisikan empat
lapisan yang terpisah, beberapa di antaranya tumpang tindih dengan model OSI:
·
Aplikasi / Application: dalam model ini, lapisan aplikasi
bertanggung jawab untuk menciptakan dan mengirimkan data pengguna di antara
aplikasi. Aplikasi tersebut bisa terdapat pada suatu sistem remote,
namun akan tampil dan berjalan seolah-olah secara lokal
bagi pengguna akhir (end user).
Komunikasi terjadi antara dua peer.
·
Transport: lapisan transport bertanggung
jawab untuk komunikasi antar proses. Tingkatan jaringan ini menggunakan port
untuk menangani berbagai layanan. Hal ini akan menjadi koneksi yang
dapat atau tidak dapat diandalkan tergantung pada jenis protokol yang
digunakan.
·
Internet: lapisan internet digunakan untuk mengangkut data dari
suatu node ke node lain dalam suatu jaringan. Lapisan ini mengetahui
persis titik akhir dari suatukoneksi, namun tidak
mempedulikan mengenai sambungan aktual yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu titik / node dari titik tertentu. Alamat IP yang
didefinisikan dalam lapisan ini adalah sebagai cara untuk mencapai sistem remote sesuai
dengan cara pengalamatan.
·
Hubungan / Link: lapisan link mengimplementasikan
topologi yang sebenarnya dari suatu jaringan lokal yang memungkinkan lapisan
internet untuk menyajikan sebuah antarmuka yang dapat diberi suatu alamat. Hal
ini menciptakan koneksi di antara node-node berdekatan untuk mengirimkan data.
Seperti yang Anda lihat, model TCP / IP
sedikit lebih abstrak dan fleksibel. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk
diterapkan dan memungkinkan untuk menjadi cara yang dominan
mengkategorikan suatu lapisan jaringan.
ANTARMUKA / INTERFACES
Antarmuka adalah titik
komunikasi jaringan komputer Anda. Setiap antarmuka dikaitkan dengan
perangkat jaringan fisik atau virtual.
Biasanya, server Anda akan memiliki satu
antarmuka jaringan yang dapat dikonfigurasi untuk setiap Ethernet atau
kartu internet nirkabel yang dimiliki.
Selain itu, akan menentukan pula suatu
antarmuka jaringan virtual yang disebut "loopback" atau
antarmuka localhost. Ini digunakan sebagai antarmuka untuk
menghubungkan berbagai aplikasi dan proses-prosesnya pada suatu komputer
pada aplikasi dan proses-proses lainnya. Anda dapat melihatnya yang
ditandai sebagai antarmuka "lo"
Seringkali, administrator mengkonfigurasi
satu antarmuka untuk layanan lalu lintas ke internet dan antarmuka lainnya
untuk LAN atau jaringan pribadi.
Pada layanan VPS yang mendukung 2 jenis
antarmuka ini seperti pada DigitalOcean, biasaya antarmuka "eth0" akan dikonfigurasi untuk
menangani lalu lintas dari / ke internet, sedangkan antarmuka "eth1"
akan beroperasi untuk komunikasi dengan jaringan pribadi Anda.
Protocols
Jaringan bekerja dengan membonceng
sejumlah protokol yang berbeda di atas satu sama lain. Dengan cara ini,
suatu bagian data dapat dikirim menggunakan beberapa protokol dikemas
dalam satu sama lain.
Kita akan membicarakan
mengenai beberapa protokol yang lebih umum yang mungkin Anda temui dan
akan dijelaskan perbedaannya, disertai contoh bagian proses apa saja
protokol-protokol tersebut terlibat.
Kita akan mulai dengan protokol-protokol
yang diimplementasikan pada lapisan jaringan yang lebih rendah dan yang lebih
tinggi.
Media Access Control (MAC)
Media access control adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk
membedakan perangkat tertentu. Setiap perangkat harus mendapatkan alamat
MAC yang unik selama proses manufakturnya yang menjadi pembeda dari setiap
perangkat lain di internet.
Pengalamatan hardware dengan
alamat MAC memungkinkan pengaksesan perangkat dengan nilai yang unik bahkan
ketika perangkat lunak yang menggunakannya dapat mengubah nama perangkat
tertentu selama operasi.
MAC adalah satu-satunya protokol
dari lapisan link yang mungkin Anda gunakan untuk berinteraksi pada
umumnya.
IP
Protokol IP adalah salah satu protokol
dasar yang membuat internet bekerja. Alamat IP adalah unik untuk setiap
jaringan dan memungkinkan setiap mesin / perangkat yang terhubung dalam
jaringan saling berkomunikasi. IP diimplementasikan pada layer
internet dalam model IP/TCP.
Jaringan-jaringan dapat dihubungkan
bersama-sama, tapi lalu lintas data harus diteruskan / routed ketika
melintasi batas-batas setiap jaringan. Protokol ini mengidentifikasi suatu
jaringan yang tidak baik dan beberapa jalur yang mengarah ke tujuan yang
sama yang di antaranya dapat berubah-ubah secara dinamis.
Ada beberapa implementasi yang
berbeda-beda dari protokol ini. Penggunaan yang paling umum saat ini
adalah IPv4, meskipun IPv6 semakin populer sebagai protokol alternatif karena
adanya kelangkaan alamat IPv4 yang tersedia serta berbagai perbaikan dalam
kemampuan protokol.
ICMP
ICMP singkatan dari Internet
Control Message Protocol ~ protokol pesan kontrol internet.
Ini digunakan untuk mengirim pesan antar perangkat untuk menunjukkan
kondisi ketersediaan atau kesalahan. Paket ini digunakan dalam berbagai alat
diagnostik jaringan, seperti ping dan traceroute.
Biasanya paket ICMP ditransmisikan ketika
sebuah paket dari jenis yang berbeda menemui beberapa jenis masalah. Pada
dasarnya, mereka digunakan sebagai mekanisme umpan balik untuk komunikasi
jaringan.
TCP
TCP singkatan dari Transmission
Control Protocol ~ protokol kontrol transmisi.
Ini diimplementasikan pada lapisan transport dari model IP/TCP dan
digunakan untuk membuat suatu koneksi yang baik dan dapat diandalkan.
TCP merupakan salah satu protokol yang
mengemas data ke dalam paket. Kemudian paket tersebut ditransfer ke ujung
jauh dari koneksi menggunakan metode yang tersedia pada lapisan bawah. Pada
ujung yang lain, dapat terjadi proses pemeriksaan kesalahan,
permintaan potongan / bagian data tertentu untuk ditolak, dan
mengumpulkan kembali potongan-potongan informasi / data tersebut menjadi
satu bagian utuh yang logis untuk kemudian dikirim ke lapisan aplikasi.
Protokol ini membangun sebuah koneksi
sebelum dilakukan transfer data menggunakan sistem yang disebut three-way
handshake. Ini adalah cara bagi kedua ujung / node untuk
berkomunikasi untuk saling melakukan permintaan data dan saling
menyepakati metode untuk memastikan keabsahan data.
Setelah data dikirim, koneksi
diputuskan menggunakan four-way handshake yang sama .
TCP adalah protokol pilihan untuk
sebagian besar penggunaan yang paling populer di internet, termasuk
WWW, FTP, SSH, dan email. Dapat dikatakan, internet yang kita kenal
sekarang ini tidak akan pernah ada tanpa adanya TCP.
UDP
UDP singkatan dari User Datagram
Protocol ~ protokol pengguna datagram. Ini adalah protokol
pendamping yang populer untuk TCP dan juga diimplementasikan pada lapisan transport.
Perbedaan mendasar antara UDP dan TCP
adalah bahwa UDP menawarkan transfer data tanpa pengecekan kualitas pengiriman.
UDP tidak memverifikasi apakah suatu data telah diterima di ujung
lain dari koneksi atau tidak. Ini mungkin terdengar sebagai hal yang
buruk. Namun, hal ini juga sangat penting untuk beberapa fungsi.
Karena tidak perlu menunggu adanya
konfirmasi bahwa data telah diterima dan dipaksa untuk mengirim ulang data, UDP
menjadi jauh lebih cepat daripada TCP. UDP tidak membuat koneksi dengan
suatu host remote, ia langsung melakukan pengiriman data ke
host tersebut dan tidak peduli diterima atau tidak data tersebut.
Karena ini merupakan transaksi yang
sederhana, maka akan sangat berguna untuk melakuan koneksi sederhana
seperti query untuk informasi sumber daya jaringan. UDP juga tidak
mempertahankan suatu keadaan (state), yang membuatnya sangat
bagus untuk melakukan transmisi data suatu komputer ke banyak klien
secara real time. Ini membuatnya ideal untuk VOIP, game, dan
aplikasi-aplikasi lainnya yang tidak menghendaki adanya delay.
HTTP
HTTP singkatan dari hypertext transfer
protocol. Ini adalah protokol yang didefinisikan dalam lapisan aplikasi
yang menjadi dasar untuk komunikasi di web.
HTTP mendefinisikan sejumlah fungsi yang
memberitahukan sistem remote mengenai apa yang Anda minta. Misalnya
GET, POST, dan DELETE yang semuanya berinteraksi dengan data yang diminta
dengan cara yang berbeda.
FTP, FTP singkatan dari file transfer
protocol. Ini juga didefinisikan dalam lapisan aplikasi dan
menyediakan cara mentransfer file lengkap dari satu host ke host
yang lain.
Ini cukup tidak aman, sehingga tidak
dianjurkan untuk setiap aktivitas jaringan eksternal yang dihadapi kecuali
diimplementasikan hanya sebagai sumber daya bagi publik untuk mengunduhan saja.
DNS, DNS singkatan dari domain name
system ~ sistem nama domain. Ini adalah sebuah protokol lapisan
aplikasi yang digunakan untuk menyediakan mekanisme penamaan yang user-friendly untuk
sumber daya internet. Ini adalah mengaitkan nama domain pada
suatu alamat IP dan memungkinkan Anda untuk mengakses berbagai situs
dengan menggunakan nama domain tersebut melalui browser Anda.
SSH, SSH singkatan dari secure shell.
Ini adalah sebuah protokol terenkripsi yang diimplementasikan dalam lapisan
aplikasi dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan server remote secara
aman.
Ada banyak protokol lainnya yang kita
belum diungkap yang juga sama pentingnya. Namun, apa yang sudah
disampaikan dalam artikel ini setidaknya dapat memberikan gambaran yang cukup
bagi Anda mengenai sekilas teknologi dasar bagaimana suatu internet dan
jaringan menjadi mungkin.
Kegiatan Belajar 2 : Pengalamatan IP dan Subnet Mask
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
- IP Address Versi 4 (IPV4)
IP address digunakan sebagai alamat dalam
hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi
yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di
seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan
identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer
memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka
kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk
setiap interfacenya.
Format Penulisan IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32
bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut
sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi IP address ini mempunyai range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan,
sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan
oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap
bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan
suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP Address yang tersedia secara
teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus
dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian
kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk
host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2
bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID
berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan
host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh
host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network
number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan
host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam
lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan
tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh
sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan
sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi
jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak
Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa
bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut
:
Ø
Bit pertama IP Address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8
bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai
range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network
dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A
diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini
dapat dilukiskan pada gambar berikut ini :
Ø
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya
selalu bernilai antara 128-191.Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit
sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address
192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address
kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni
berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau
sekitar 65 ribu host.
128-191
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
10nnnnnn
|
nnnnnnnn
|
hhhhhhhh
|
hhhhhhhh
|
IP address kelas B
Ø
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID
terdiri 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2
juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
192-223
|
0-255
|
0-255
|
0-255
|
110nnnnn
|
Nnnnnnnn
|
nnnnnnnn
|
Hhhhhhhh
|
IP address kelas C
Ø
IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit
pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar
antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast
group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah
network ID dan host ID.
Ø
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit
pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar
antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah
Network Prefix, yang digunakan uk IP address yang menunjuk bagian
jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash "/" yang
diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal
untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan
192.168/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk
pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus
dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.Address tersebut adalah :
Network Address. Address ini digunakan
untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host
dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan
kemudian), network address dari host ini adalah 192.168.0.0. Address ini
didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router
cukup melihat network address (192.168) untuk menentukan ke router mana
datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses
pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan
pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk menentukan jalur
mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Broadcast Address. Address ini digunakan
untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang
ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header
alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram
tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses
dataram tersebut,sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu
host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ?
Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host
tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerjas host pengirim
bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama.Oleh karena itu, dibuat
konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh
host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya,
seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama
dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP address untuk host
tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2
address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat
unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut
berada.
Broadcast address diperoleh dengan
membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP
address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya adalah
192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga
11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi
yang di broadcast biasanya adalah informasi routing.
Aturan Dasar Pemilihan network ID dan
host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam
menentukan network ID dan host ID yang digunakan :
- Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan
sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer
untuk menunjuk dirinya sendiri.
- Network ID dan host id tidak boleh sama
dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan
sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh
jaringan.
- Network ID dan host ID tidak boleh sama
dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan
sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan
bukan suatu host.
- Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua
host yang memiliki host ID yang sama.
- Subnetting
Untuk beberapa alasan yang menyangkut
efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi,
network administrator biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subunetting
adalah "memindahkan" garis pemisah antara bagian network dan bagian
host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi
bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku
dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network
tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network
tersebut.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi
perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router
IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda
hanya jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu,
dengan subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan
pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada
setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Suatu subnet didefinisikan dengan
mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur
subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang
dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh
bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai
network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on),
sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu
IP Address kelas A dengan nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat tabel berikut
:
44
|
132
|
1
|
20
|
00101100
|
10000100
|
00000001
|
00010100
|
IP Address
|
|||
255
|
255
|
0
|
0
|
11111111
|
11111111
|
00000000
|
00000000
|
Subnet Mask
|
|||
44
|
132
|
0
|
0
|
00101100
|
10000100
|
00000000
|
00000000
|
Network Address
|
|||
44
|
132
|
255
|
255
|
00101100
|
10000100
|
11111111
|
11111111
|
Broadcast Address
|
subnetting 16 bit Pada IP Address Kelas A
Dengan aturan standar, nomor network IP
Address ini adalah 44 dan nomor host adalah 132.1.20. Network tersebut dapat
menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan
pada address ini akan di implementasikan subnet mask sebanyak 16 bit
255.255.0.0 (Hexa = FF.FF.00.00 atau Biner =
11111111.11111111.00000000.00000000 ). Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama
dari subnet mask tersebut berharga 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan
demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask
tersebut akan dianggap sebagai network bit. Nomor network akan berubah menjadi
44.132 dan nomor host menjadi 1.20. Kapasitas maksimum host yang langsung
terhubung pada network menjadi sekitar 65 ribu host.
Subnet mask di atas identik dengan
standard IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu
network kelas A, dapat dibuat 256 network baru dengan kapasitas masing-masing
subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti
255.255.255.0 (24 bit) pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih
besar (lebih dari 65 ribu network) dengan kapasitas masing-masing subnet
sebesar 256 host. Network kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa
subnet dengan menerapkan subnet mask yang lebih tinggi seperti untuk 25 bit
(255.255.255.128), 26 bit (255.255.255.192), 27 bit (255.255.255.224) dan
seterusnya.
Subnetting dilakukan pada saat
konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan
mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast
Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host berharga
0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host berharga 1. Seperti yang
telah dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address adalah alamat network
yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui
address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang
dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway
untuk mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai subnetting, network address
dan broadcast address dapat dilihat pada Tabel di bawah. Dari tabel dapat
disimpulkan bagaimana nomor network standard dari suatu IP Address diubah
menjadi nomor subnet / subnet address melalui subnetting.
Tabel 5.1 Beberapa kombinasi IP Address
IP Address
|
Network Address standard
|
Subnet Mask
|
Interpretasi
|
Broadcast Address
|
44.132.1.20
|
44.0.0.0
|
255.255.0.0(16 bit)
|
Host 1.20 pada subnet 44.132.0.0
|
44.132.255.255
|
81.50.2.3
|
81.0.0.0
|
255.255.255.0 (24 bit)
|
Host 3 pada subnet 81.50.2.0
|
81.50.2.255
|
192.168.2.100
|
192.168.0.0
|
255.255.255.128 (25 bit)
|
Host 100 pada subnet 192.168.2.0
|
192.168.2.127
|
192.168.2.130
|
192.168.0.0
|
255.255.255.192 (26 bit)
|
Host 130 pada subnet 192.168.2.128
|
192.168.2.191
|
Netmask dan network number subnetting
hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar network lokal, nomor
network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP Address.
Kegiatan
Belajar 3 : Interaksi Server dan Client
Pengertian Client Server
Client-Server adalah arsitektur jaringan
yang memisahkan client(biasanya aplikasi yang menggunakan GUI ) dengan server.
Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem
client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa
perbedaan karakteristik yaitu :
- Servis (layanan)
- Hubungan antara proses yang berjalan pada
mesin yang berbeda
- Pemisahan fungsi berdasarkan ide
layanannya.
- Server sebagai provider, client sebagai
konsumen
- Sharing resources (sumber daya), Server bisa melayani
beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk
share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
- Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ),
Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu
menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu
secara pasif request dari client.
- Transparansi lokasi, Proses yang dilakukan server boleh
terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui
jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.
- Mix-and-Match, Perbedaan server client platforms
- Pesan berbasiskan komunikasi, Interaksi server dan client
melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.
- Pemisahan interface dan implementasi, Server bisa diupgrade
tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak
berubah.
Perbedaan Tipe Client-Server
- File Servers
- File server vendors mengklaim bahwa mereka
pertama menemukan istilah client-server.
- Untuk sharing file melalui jaringan
- Database Servers
- Client mengirimkan SQL requests sebagai
pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan
- Server menggunakan kekuatan proses yang
diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record
dikembalikan pada client.
- Transaction
- Client meminta remote procedures yang
terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
- Remote procedures ini mengeksekusi sebuah
grup dari SQL statement
- Hanya satu permintaan / jawaban yang
dibutuhkan untuk melakukan transaksi
- Groupsware
Servers
- Dikenal sebagai Computer-supported
cooperative working
- Manajemen semi-struktur informasi seperti
teks, image, , bulletin boards dan aliaran kerja
- Data diatur sebagai dokumen
- Object
Application Servers
- Aplikasi client/server ditulis sebagai
satu set objek komunikasi
- Client objects berkomunikasi dengan server
objects melalui Object Request Broker (ORB)
- Client meminta sebuah method pada remote
object
- Web
ApplicationServers(Aplikasi Web Servers)
- World Wide Web adalah aplikasi client
server yang pertama yang digunakan untuk web.
- Client dan servers berkomunikasi
menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.
Kegiatan Belajar 4 : Perencanaan Jaringan
Pemilihan Tipe Jaringan dalam Perencanaan
Jaringan
Selain pemilihan topologi, pemilihan tipe
jaringan juga berpengaruh akan performansi jaringan yang akan dibangun. Tipe
Jaringan sendiri ada beberapa macam, yaitu tipe jaringan berbasis server atau
client-server dan jaringan peer too peer.
- Jaringan berbasis server, disebut juga client-server.
Jaringan client-server merupakan sebuah
sistem jaringan yang terdiri dari dua bagian, yaitu :
- Client, merupakan mesin yang melakukan sebuah permintaan
resource.
- Dedicate Server, merupakan mesin yang menyediakan resource dan
memproses permintaan dari client kemudian mengembalikan hasil roses proses
tersebut ke client. Disebut dedicate karena mesin bertindak sebagai server
dioptimasilasikan untuk secara cepat melayani permintaan dari client
jaringan dan menjamin system keamanan dan direktori. Server-server untuk
system jaringan yang lebih besar memiliki fungsi dan tugas masing-masing.
Berdasarkan tugas dan fungsi, server dapat dibagi dalam bebrapa jenis :
a.
File dan Print Server, merupakan server yang mengelola user pada
mekanisme penggunaan resource file dan printer.
b.
Aplication Server, adalah server yang mengelola user dalam
penggunaan data yang terstruktur. Contoh SQL Server, server yang dibentuk dari
software database SQL dan digunakan untuk menyimpan data-data.
c.
Mail Server, adalah server yang digunakan untuk mengelola data
e-mail.
d.
Fax Server, server yang dipakai untuk menggelola penggunaan mesin
fax, dll.
Keuntungan menggunakan system jaringan
client-server diantaranya :
- Menyediakan user account, system keamanan dan akses control
secara terpusat, hal ini akan menyederhanakan pengelolaan jaringan.
- Dengan menyediakan peralatan yang lebih powerfull akan
berakibat efisiensi pengaksesan resource jaringan menjadi lebih baik.
- User hanya perlu menngingat satu password untuk mengakses
beberapa resource yang tersedia.
Kelemahan yang dimiliki oleh system
jaringan clint-server adalah :
- Ketika
server mengalami kerusakan, maka mengakibatkan system jaringan tidak akan
dapat bekerja.
- Dibutuhkan
user yang memiliki kemampuan untuk mengelola server.
- Budget
yang dikeluarkan relative lebih besar dibandingkan dengan system jaringan
peer to peer.
- Jaringan peer to peer
Adalah jaringan yang terdiri atas
beberapa komputer (tidak lebih dari 10 komputer) yang dilengkapi dengan 1 atau
2 printer. Semua komputer berkedudukan sama/setingkat sehingga komputer yang
tergabung dalam jaringan peer to peer dapat bertindak sebagai server dan juga
sebagai client. Peer to peer juga dikenal dengan istilah workgroups (rekan
kerja) jenis ini relative sederhana karena masing-masing berfungsi dan
mempunyai kedudukan yang sama sehingga tidak diperlukan sebuah server.
Jaringan peer to peer akan lebih efektif
jika digunakan pada lingkungan seperti berikut :
1.
Jumlah user kurang dari 10
2.
Lokasi user saling berdekatan (dalam area yang sama)
3.
Belum diperlukan system keamanan
4.
Pertumbuhan system jaringan lambat.
Beberapa keuntungan yang dimiliki oleh
system jaringan peer to peer adalah :
- Mudah dalam instalasi dan konfigurasi
- Masing-masing komputer tidak tergantung pada server khusus
- User dapat mengontrol resource yang hendak mereka bagikan peda
user lain.
- Jenis jaringan peer to peer relative lebih murah dibanding
dengan client server
- Tidak menentukan software system operasi tambahan (system
operasi yang bertindak sebagai server)
- Tidak memerlukan administrator khusus untuk memelihara server
Jenis jaringan peer to peer juga
mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya adalah :
- Penggunaan
securitas jaringan hanya dapat dilakukan untuk sebuah resource pada suatu
saat
- User
akan mengingat beberapa password untuk beberapa resource
- User
harus melakukan proses backup data pada masing-masing komputer untuk
melindungi data yang telah tersimpan pada komputer
- Performa
komputer yang memiliki resource akan menurun ketika resource tersebut
diakses oleh beberapa komputer
- Mekanisme
penyimpanan data tidak terpusat pada satu komputer, karena lokasi data
tersebar dimasing-masing komputer.
Pemilihan Topologi dalam Perencanaan
suatu Jaringan
Dalam perencanaan suatu jaringan, banyak
sekali pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhitungkan. salah satunya
adalah topologi yang akan digunakan dan diaplikasikan. karena nantinya,
pemilihan ini akan berdampak pada biaya, performa dan kulitas jaringan yang akan
diaplikasikan nantinya. oleh karena itu, berikut akan dijelaskan mengenai
topologi beserta tipe jaringan sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam perencanaan jaringan.
·
Topologi Jaringan
Topologi merupakan bentuk layout secara
fisik dari komputer, kabel dan komponen lain pada sebuah jaringan. bentuk
layout ini nantinya akan digunakan dalam membuat desain jaringan. Pemilihan
topologi ini akan berpengaruh pada beberapa hal, yaitu:
- Jenis peralatan yang akan diperlukan oleh
jaringan
- Kemampuan dari peralatan
- Pertumbuhan dan perkembangan jaringan
- Kesalahan dan kerusakan jaringan.
karena pengaruh-pengaruh yang mungkin
ditimbulkan, maka perlu kita teliti masing-masing topologi agar didapatkan
jaringan yang baik dengan performa yang maksimal. topologi itu sendiri ada 6
macam, yaitu topologi bintang, cincin, bus, jala, pohon dan linear. untuk lebih
jelasnya, berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis topologi.
topologi bintang/star
Topologi star mempunyai satu komputer
sebagai pusat (server) yang berfungsi untuk control terhadap client yang
tergabung dalam jaringan tersebut dan sebagai sumber data (resource) yang dapat
diakses oleh semua pengguna jaringan. Topologi ini dikembangkan dengan kabel
UTP yang mempunyai 4 pasang / 8 kabel. UTP dapat mempunyai transfer rate 10
Mbps hingga 100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek, yaitu maksimal 100m.
topologi ini dikembangkan menggunakan kabel UTP yang dipasang
dengan connector RJ-45 menggunakan Crampign tools. Setiap node/komputer dihubungkan
melalui hub/concentrator. Gambar di bawah ini adalah jaringan komputer dengan
topologi star.
gambar Jaringan dengan Topologi Star yang
dihubungkan dengan HUB
kelebihan
:
- Kerusakan pada satu saluran hanya akan
memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
- Tingkat keamanan termasuk tinggi.
- Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang
sibuk.
- Penambahan dan pengurangan station dapat
dilakukan dengan mudah.
- Akses Kontrol terpusat, sehingga dapat
meningkatkanunjuk kerja jaringan.
- Kemudahan deteksi dan isolasi
kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
- Felksibel terhadap pengembangan/perluasan
jaringan.
- Memiliki bandwidth atau lebar jalur
komunikasi yang lancer karena setiap komputer mempunyai kabel sendiri.
kekurangan
:
- Jika node tengah mengalami kerusakan, maka
seluruh rangkaian akan berhenti.
- Boros dalam pemakaian kabel.
- HUB jadi elemen kritis karena kontrol
terpusat.
- Peran hub sangat sensitif sehinga ketika
terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
- Jaringan tergantung pada terminal pusat.
- Jika menggunakan switch dan lalu lintas
data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
- Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus
atau ring.
- Gambar susah.
topologi cincin/ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan
berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya,
sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.
Pada Topologi cincin, masing-masing
titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang
sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima
sinyal dari perangkat sebelumnya
kemudian meneruskannya pada perangkat
sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.
TOKEN berisi informasi bersamaan dengan
data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node
dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node
yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh
node untuk kemudian kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan.
Jika tidak maka token akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke
titik/node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data
mencapi tujuannya.
Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan
sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan
perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi
cincin.
Pada topologi cincin, komunikasi data
dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan
dalam jaringuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang
banyak.
gambar Jaringan dengan Topologi Ring
kelebihan
- Mudah untuk dirancang dan
diimplementasikan
- Memiliki performa yang lebih baik
ketimbang topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
- Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang
dan instalasi perangkat baru.
- Mudah untuk melakukan pelacakan dan
pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi
point to point
- Hemat kabel
- Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman
data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat
mengirimkan data
kelemahan
- Peka kesalahan, sehingga jika terdapat
gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun
hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
- Pengembangan jaringan lebih kaku, karena
memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi
keseluruhan jaringan.
- Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat
tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
- Lebih sulit untuk dikonfigurasi ketimbang
Topologi bintang
- Dapat terjadi collision[dua paket data
tercampur]
- Diperlukan penanganan dan pengelolaan
khusus bandles
topologi bus/linear
Topologi Bus merupakan jenis topologi
yang memiliki metode paling sederhana, terdiri dari sebuah kabel yang
kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel tersebut menghubungkan
semua komputer/ node-node yang tergabung dalam sebuah jaringan. Signal melewati
2 arah dalam satu kabel memungkinkan terjadinya collision (tabrakan data atau
tercampurnya data). Pengiriman data hanya ditangkap oleh alamat /
device yang dituju, sedangkan alat lainnya yangbukantujuan akan mengabaikannya
dan hanya dilewati. Di bawah ini adalah gambar jaringan komputer dengan
topologi bus :
gambar Jaringan dengan topologi
Bus/Linear
kelebihan
- Pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation
lain.
- Penghematan kabel jaringan
- Bentuk layout kabel sederhana.
- Mudah dalam instalasi.
- Biaya peralatan relativ murah.
kekurangan
- Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel
pusat, maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan bahkan akan
berhenti total.
- Kepadatan pada jalur lalu lintas.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
topologi jala/mesh
Topologi jala atau Topologi mesh adalah
suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara
langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam
topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat
yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya
koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu
sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan
perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus
memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat
dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam
bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi
optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan
masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat
gambar).
Dengan bentuk hubungan seperti itu,
topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Hubungan dedicated links menjamin data
langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer
lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk
berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara
beramai-ramai/sharing).
- Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila
terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya
kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan
memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Privacy dan security pada topologi mesh
lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak
akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
- Memudahkan proses identifikasi
permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya
tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
- Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O.
semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin
banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel
dan Port).
- Hal tersebut sekaligus juga
mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus
terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan
konfigurasi menjadi lebih sulit.
- Banyaknya kabel yang digunakan juga
mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat
komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya,
topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana
masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan
topologi yang berbeda (hybrid network).
gambar jaringan dengan topologi Mesh
topologi pohon/tree
Topologi Pohon adalah kombinasi
karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri
atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai
jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke
hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga
sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang
lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai
hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem
jaringan komputer.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa
tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi
tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data
yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk
bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada
gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada
node-7.
Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah,
dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai
contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal
pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi,
maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak
efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
gambar jaringan dengan topologi Tree
Kegiatan Belajar 5 : Struktur Pengalamatan
TCP dan Pengalamatan IP
- Dasar TCP/IP
TCP/IP (Transmision Control
Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol
suite) yang sekarang ini secara luas digunakan dalam komunitas global
jaringan komputer (internetworking). TCP dan IP merupakan dua protokol
terpenting dalam TCP/IP disamping protokol-protokol lainnya, sehingga namanya
demikian
- Keuntungan TCP/IP
TCP/IP tidak tumbuh menjadi besar begitu
saja, atau karena badan militer memadatkan penggunaannya. Yang terpenting
adalah ia berada pada waktu yang tepat dan merupakan protokol pertama yang
memenuhi kebutuhan komunikasi yang memenuhi kebutuhan komunikasi data pada saat
itu. Berikut adalah ciri-ciri dan keuntungan TCP/IP:
Open Protocol Standars tersedia secara
luas, independen terhadap perangkat keras komputer, sistem operasi, dan
lain-lain. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak
yang berbeda, walaupun tidak terhubung ke Internet. Tidak tergantung pada
perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam-macam network, misalnya Ethernet, Token ring, dial-up line,
X-25 net, dan lain-lain.
Cara pengalamatan bersama ; memungkinkan
perangkat TCP/IP mengidentifikasikan secara unik perangkat yang lain dalam seluruh
jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan world wide internet.
Protokol level tinggi yang distandarkan
untuk konsistensi ; sehingga menyediakan layanan yang luas.
- Arsitektur TCP/IP
Dalam model komunikasi data standart
ARPANET, kita mengenal model referensi OSI (Open System Interconnect) terdiri
dari 7 lapisan (layer) yang mendefinisikan fungsi protokol komunikasi
data. Setiap layer merepresentasikan sebuah fungsi (bukan protokol) yang
dilakukan ketika data ditransfer antara aplikasi yang sesuai lintas jaringan
yang dimasuki. Ketujuh lapisan tersebut diperlihatkan pada gambar Bagan Layer
OSI di bawah ini.
Sebuah layer tidak mendefinisikan
protokol tunggal, tapi mendefinisikan suatu fungsi komunikasi data yang dapat
dilakukan oleh sejumlah protokol. Jadi setiap layer dapat berisi banyak
protokol, masing-masing menyediakan servis yang cocok dengan fungsi layer
tersebut. Sebagai contoh, file transfer protocol dan electronic mail
protocol keduanya menyediakan layanan pada user dan keduanya merupakan
bagian dari layer aplikasi.
Meskipun model OSI sangat berguna, namun
protokol TCP/IP tidak sesuai benar dengan strukturnya. Jadi dalam TCP/IP,
digunakan layer-layer model OSI dengan cara sebagai berikut :
- Application layer
Lapisan ini merupakan layer dimana proses
jaringan yang bisa diakses user berada. Merupakan layer teratas dalam hirarki.
Aplikasi TCP/IP adalah segala proses network yang terjadi di atas transport
layer, termasuk semua proses yang user secara langsung berinteraksi dengannya.
- Presentation layer
Untuk aplikasi-aplikasi yang
berkomunikasi (bertukar data) mereka harus sepakat dalam hal bagaimana data direpresentasikan.
Dalam OSI layer ini menyediakan rutin standart presentasi data, yang dalam
TCP/IP fungsi ini sudah ditangani oleh aplikasi
- Session layer
Dalam OSI, layer ini berfungsi untuk
mengatur session / hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi. Sedangkan
dalam TCP/IP fungsi ini sebagian besar dijalankan pada transport layer, dan
istilah session tidak digunakan. Sebagai gantinya dalam TCP/IP
menggunakan istilah socket dan port untuk menjelaskan jalur mana
komunikasi aplikasi tertentu berada.
- Transport layer
Dalam OSI, layer ini menjamin penerima
mendapatkan data yang persis ketika ia dikirimkan. Dalam TCP/IP fungsi ini
dilakukan oleh TCP (Transmission Control Protocol). Selain itu TCP/IP
juga menawarkan servis transport layer yang lain, seperti UDP (User Datagram
Protocol) yang tidak mementingkan pemeriksaan keandalan komunikasi
end-to-end.
- Network layer
Layer ini berfungsi mengatur hubungan
lintas jaringan dan mengisolasi layer protokol yang lebih tinggi dari detail
jaringan dibawahnya. Internet Protokol dalam TCP/IP merepresentasikan fungsi
ini dan menangani pengalamatan dan pengiriman data.
- Data Link layer
Yang menangani pengiriman data melintasi
media fisik. Misalnya protokol AX.25 yang media fisiknya gelombang radio.
- Physical layer
Layer ini mendefinisikan karakteristik
perangkat keras yang diperlukan untuk mentransmisikan sinyal data. Jadi standar
level tegangan, jumlah dan lokasi pin interface didefinisikan dalam
layer ini. Karena TCP/IP tidak sesuai benar dengan model OSI maka protokol-stack
dalam TCP/IP biasanya digambarkan dengan layer yang lebih sedikit, seperti
diperlihatkan pada gambar Bagan Layer TCP/IP di bawah ini.
Dalam TCP/IP setiap data yang dilewatkan
ke masing-masing layer direduksi atau ditambahkan suatu header kontrol.
Setiap layer memperlakukan semua informasi yang ia terima sebagai data dan ia
menambahkan suatu header diawal informasi tersebut ketika data ini akan
dilewatkan pada layer dibawahnya. Penambahan informasi pengiriman ini disebut
enkapsulasi (encapsulation). Hal sebaliknya berlaku ketika informasi ini
bergerak dari jaringan ke layer teratas.
- Internet Protocol (IP)
IP adalah layer jaringan dalam ARPANET,
merupakan inti dari TCP/IP dan merupakan protokol terpenting dalam internet
layer. IP menyediakan pelayanan pengiriman paket elementer dimana jaringan
TCP/IP dibangun. IP dikenalkan sejak tahun 1980-an dan telah diterapkan sejak
itu. Banyak jaringan telah mengadopsinya, yang pada akhirnya IP dikombinasikan
dengan protokol tansport, yaitu TCP.
Berikut adalah fungsi Internet Protokol
(IP) :
-
Mendefinisikan datagram, yang merupakan unit transmisi elementer di
Internet
-
Mendefinisikan skema pengalamatan internet.
-
Melewatkan data antara Network Access layer dan Host-to-host
Transport layer.
-
Routing datagram ke remote host
Menjalankan fragmentasi dan penyusunan
kembali datagram
IP merupakan protokol yang connectionless
(tidak memerlukan handshake), tidak dilengkapidengan error
detection dan error recovery. Berikut memperlihatkan header dari
IP.
5.
Datagram
Data dalam protokol apapun yang melewati
jaringan ditransmisikan dalam bentuk datagram. Internet sebagaimana asalnya
ARPANET merupakan jaringan packet-switching. Jadi datagram merupakan
unit transmisi elementer dalam jaringan TCP/IP. IP mengirimkan datagram dengan
mengecek alamat tujuan dalam header kontrol diawal datagram. Jika alamat
tujuan tidak berada di jaringan lokal maka packet datagram dilewatkan ke
gateway (perangkat yang men-switch packet antara jaringan fisik yang
berbeda). Dan memutuskan gateway mana yang digunakan untuk mencapai
alamat tujuan disebut sebagai routing
Pengalamatan Dengan IP
- Overview
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya
data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana
hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data
dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan,
dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses
yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :
- Addressing
IP address yang
mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat
menjamin data dikirim ke alamat yang benar.
- Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim
data ke jaringan dimana host tujuan berada.
- Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang
mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.
Masing-masing skema penting untuk
pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
Berikut ini diberikan aturan yang
membedakan kelas IP address :
- IP Address kelas A :
-
bit pertama dari IP address adalah 0
-
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 - 127
-
hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
-
setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
- IP Address kelas B :
-
bit pertama dari IP address adalah 10
-
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 - 191
-
terdapat ribuan jaringan kelas B
-
setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
- IP Address kelas C :
-
bit pertama dari IP address adalah 110
-
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 - 223
-
terdapat jutaan jaringan kelas C
-
setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
- IP Address kelas D :
-
bit pertama dari IP address adalah 111
-
nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
-
merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus
Tidak semua alamat jaringan dan alamat host
dapat digunakan. Misalnya kita telah membicarakan bahwa alamat dengan
desimal pertama lebih dari 233 dialokasikan untuk kepentingan khusus. Dua
alamat kelas A, 0 dan 127, juga dialokasikan untuk kepentingan khusus. Jaringan
0 menunjukkan route default (digunakan untuk menyederhanakan aplikasi
jaringan dengan membiarkan host lokal dialamatkan dengan cara yang sama
seperti remote-host digunakan ketika mengkonfigurasi host) dan
jaringan 127 sebagai loopback-address. Selain itu juga ada beberapa
alamat host yang disediakan untuk kepentingan khusus ini, misalnya 0 dan
255 dalam semua kelas jaringan. Sebuah IP address dengan semua bit hostnya 0
menunjukkan jaringannya sendiri, misalnya 26.0.0.0 menunjukkan jaringan 26 dan
128.66.0.0 menunjukkan jaringan 128.66. Alamat dalam bentuk ini digunakan dalam
tabel routing untuk menunjukkan seluruh jaringan. IP address dengan
semua bit host diset satu adalah broadcast address. Suatu alamat broadcast
digunakan untuk alamat setiap host dalam jaringan secara simultan.
Alamat broadcast untuk jaringan 128.66 adalah 128.66.255.255.
- Supernetting
Ada dua masalah yang saling berkaitan,
antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat
yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan.
Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang
akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk
memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang
tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah
menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar
LKS Kegiatan Belajar 1 : Terminologi
Dasar Jaringan
1.
Prinsip komunikasi data memerlukan protocol sebagai saluran yang
mengatur?
2.
Apa yang menyebabkan pengiriman data dari satu tempat ke tempat
lain sangat penting?
3.
Sebutkan tipe channel transmisi!
4.
Cara membangun lapisan distribusi sebuah jaringan berfokus pada 3
bidang fungsional atau lapisan yaitu? . . . sebutkan!
5.
Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet setiap computer
akan “MENDENGAR” terlebih dahulu sebelum “BERBICARA” artinya? . . .
LKS Kegiatan Belajar 2 : Pengalamatan IP
dan Subnet Mask
1.
Ada berapa jenis alamat broadcast dan jelaskan...?
2.
Apa yang kamu ketahui Tentang
IEEE 802.3......?
3.
Apa Yang Kamu Ketahui Tentang IP Kelas D......?
4.
Sebutkan kelebihan IP Statis...?
5.
Ada berapa bagian server ? Sebutkan Dan Jelaskan ...?
LKS Kegiatan Belajar 3 : Interaksi Server
dan Client
1.
Sebutkan karakteristik dari protocol TCP dan UDP ?
2.
Apa yang di maksud port dalam jaringan TCP/IP ?
3.
Sebutkan pemodelan lapisan dalam model OSI ? dan jelaskan !
4.
Berdasarkan penomoranya, port TCP atau IP di bagi menjadi berapa ?
sebut dan jelaskan !
5. Bagaimana
mekanisme kerja antara port dalam
pembentukan koneksi suatu jaringan?
LKS Kegiatan Belajar 4 : Perencanaan
Jaringan
1.
Apa perbedaan topologi fisik dan logic, dan sebutkan
contoh-contohnya masing?
2.
Elemen apa saja yang terdapat pada perencanakan kabel secara
terstruktur?
3.
Sebutkan beberapa hal yang sangat penting untuk diketahui dalam
membangun suatu jaringan?
4.
Satu langkah yang paling penting dalam perancangan jaringan ini
adalah?
5.
Sebutkan dan jelaskan beberapa hal yang sangat penting untuk di
ketahui dalam membangun suatu jaringan?
LKS Kegiatan Belajar 5 : Struktur
Pengalamatan
1.
Sebuah perusahaan berencana untuk subnet jaringan untuk maksimal 27
host. Subnetmask yang akan memberikan host yang diperlukan dan meninggalkan
alamat yang tidak digunakan paling sedikit di setiap subnet?
2.
Apa pengertian dari
VLSM?
3.
Berikan contoh penerapan
VLSM pada address 130.20.0.0/20 ?
4.
Apakah pengetian dari CIDR (CLAssless Inter-Domain Routing )?
5.
Apa pengertian NAT berserta jenis-jenisnya ?
6.
Jelaskan apa yang di maksud
dengan NAT (Network Address Translation)?
7.
Sebutkan dan jelaskan jenis dasar Network Address Translation (NAT)
Tags:
modul
Makasih udah share info ini ya, bermanfaat.
ReplyDeleteDitunggu kunjungan baliknya ke Web Saya ya : https://www.agres.id atau cek di https://linktr.ee/agres.id